Peringatan proklamasi sama halnya dengan sebuah perenungan spiritual, yang dalam budaya Jawa jumbuh dengan menuaikan patrap, melalui adeping tekad, dan cloroting batin, sura diya jayaningrat lebur dening pangastuti, sebagai laku yang ditempuh menuju pangajab-sih kawilujengan langgeng.
Proklamasi 1945 adalah sumber kekuatan dan sumber tekad perjuangan dan dapat diibaratkan sebagai puncak ledakan seiring kohesi total nasional, dimana seluruh tenaga dan pikiran, kekuatan material, dan spiritualitas bangsa Indonesia menyatu dalam tekad: MERDEKA!!! MERDEKA!!! TANAH NEGERIKU YANG KUCINTA.